.

Friday, July 22, 2011

Cara Pemelihara Walet

1. Perawatan Ternak
     Anak burung walet yang baru menetas tidak
     berbulu dan sangat lemah. Anak walet
     yang belum mampu makan sendir perlu disuapi
     dengan telur semut (kroto segar)
     tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini
     masih memerlukan pemanasan yang
     stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan
     dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh
    diturunkan 1–2 derajat/hari dengan
    cara membuka lubang udara mesin.


     Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke
     dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan
     ditengah atau pojok kotak.

     Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung
     pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m
     dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya
     dan mengikuti cara terbang walet dewasa.

2. Sumber Pakan
     Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah
     serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan
     pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah
     walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.
     Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah :
      a. menanam tanaman dengan tumpang sari.
      b. budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk.
      c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
      d. menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.

3. Pemberian pakan yang bermutu secara teratur
     Agar hasil budidaya berhasil dengan baik diperlukan pemberian pakan yang
     bermutu dan teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan dan
     kebiasaan waktu makan. Mutu makan yang baik akan menentukan kualitas
     daging bekicot. Mutu pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberi pakan
     berupa daun-daunan yang disukai dan buah-buahan. Misalnya; daun dan buah
     pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain sebagainya.
Add to Cart

0 komentar:

Post a Comment